Sabtu, 14 Februari 2009

MENANTI HARI

membayang dalam jeratan singkap
terlelap hitam mengaduk sunyi, lagi
lenyap masa yang bertunas
kerdil jika diraup

derai mengalun berlamat
huni tinggal menatap
hari berlari-lari, tak berkaki

sekap berjengah ganti
lintang sukar menjenjang endus
terlipat kelam bertadah hampa
ingin kerik berkali

turun percik menyurut
sandar bukit peluhan
hitung melaju, enggan menderu
menapak langkah benalu

terang kemilau disangga
berukir 59 dirongganya
tapi tak jua ku-Indera
rabai, rasai, peluhi, jejaki
mendengus titik fanaan
sembunyi di tingkapan balai
menanti hari..

Tidak ada komentar:

Bagikan