Globalisasi
dan Tatanan Global Baru
Pada abad ke-21, manusia konon telah
tiba pada kondisi yang bernama globalitas. Globalitas hadir sebagai konsekuensi
logis dari sebuah proses bernama globalisasi. Entah salah apa, dua istilah ini
(globalitas dan globalisasi), sering dituding oleh massa secara populer sebagai
penyebab kemunduran moral suatu bangsa.
Globalisasi dianggap sebagai
asal-muasal dari penyebaran massal pornografi lewat dunia internet. Tidak hanya
itu, globalisasi juga dituding oleh bangsa “timur” memunculkan kebejatan
terselubung, seperti melalui mode berpakaian “trendy” yang serba minim,
terbuka, menonjolkan lekuk tubuh hingga membuat para pria jadi panas-dingin,
kalang-kabut, deg-degan dan “cenat-cenut”.
Sm*sh, pelopor cenat-cenut. Sumber
Dosa-dosa globalisasi lantas
dipopulerkan oleh media tanpa klarifikasi dan evaluasi kritis perihal
kompleksitas dimensi-dimensi globalisasi. Padahal, sebagaimana dikaji secara
intens oleh para akademisi, globalisasi, secara sederhana ialah proses sosial
yang menempatkan manusia dalam alam globalitas, sebuah zaman setelah
hiruk-pikuk modernitas.